Puisi : Aku Hanya Insan Biasa

Adakalanya marah menghambur tak terbendung,
Benci tertera tak terselindung.

Ada waktunya terluka,
Dalam tak sengaja,
Tersenyum gembira,
Bila ada bahagia,
Menangis hiba bila duka,
Hadir tak terduga.

MAAFkan aku,
Aku hanya insan biasa,
Tidak teguh walaupun tuguku kebal berbata,
Punya rasa yang pelbagai,
Sentiasa beroleng terbuai,
Tak pernah tetap tak berubah.

15

seribut mana pun taufan
bengis mana pun lautan
aku berdoa diberi ketenangan dari tuhan.

l i g h t e r s

I've never seen a light before
like the one you holding for;
then my darkness fall apart
as you said that is no hard

but here i stand, reading the sign
but here i stand, doing what i can

as my world starting to be built
and all the hope that i keep with
then it's gone as you fade away
right on the seconds that i care

but here i stand, on the crossing lane
but here i stand, waiting for your plane

where are you when my steps were fall behind?
i'm going nowhere, but here i stand.

m e r a m b a t

perlukah suara?
perlukah paksa?
perlukah semua?
bukan reaksi begitu yang aku mahu
bukan juga ku mengaku itu aku
yang pasti adalah apa yang ku beri
yang terjadi di hadapan mu sendiri
jangan kau pergi sambil melambai
kerna perilaku itu tidak dapat ku usai
ibarat mengemis pada si buta,
dia tak menidak dan tak mengiya.
melukutlah berpayung setia











telah terjawab soalan itu dengan persoalan~

Q u o t e 18

biarpun bergenang ketenangan di tengah lautan,
namun ia kan menitis tersedak di puncak ombak.